Senja kala itu

 

    Aku tak menyalahkan senja yang datang dan pergi begitu saja
ini adalah perihal waktu, waktulah yang menghambat senja.  sejujurnya aku tak setuju jika semua orang menyalahkan senja yang datang dan pergi sesukanya, ya lagi -lagi waktu memang tak berpihak kepada senja. 

    Namun kala itu sejak kehadiranmu aku semakin yakin bahwa kamu tak seperti senja yang datang dan pergi sesukamu. namun seiring berjalanya waktu kamu semakin lama semakin menghilang, mungkin aku yang salah pernah mengaitkanmu tentang senja kala itu, hingga pada akhirnya kamu pergi meninggalkan aku sendirian disini. 

    Ya aku kini hanya sendirian di penuhi dengan penyesalan yang menganggapmu bahwa kamu yang terakhir untukku, lagi- lagi aku harus ikhlas melepaskan orang yang aku sayangi, namun  aku tak pernah menyesali kehadiranmu namun aku sangat menyesali diriku sendiri karena aku terlalu berharap berlebihan kepadamu. 

      Selamat tinggal senjaku. dahulu aku menyukaimu begitu dalam namun sekarang tidak lagi. aku tak membencimu hanya saja aku tak menyukaimu lagi. jika suatu saat nanti dia kembali perasaan ini ga akan sama seperti dulu. namun aku tak pernah menyangkal bahwa aku masih mencintaimu.

     Sekarang aku menyukai matahari yang akhir- akhir ini begitu terik menyinari bumi ini. aku hanya menikmati keindahan matahari .ya memang ia terasa begitu terik bagi manusia. namun ia tak pernah datang dan pergi sesukanya, walaupun beberapa manusia tidak menyukai  matahari. 

selamat datang matahariku di kisah berikutnya aku menantimu. yang sebelumnya penuh dengan kebencian dan kesedihan, kini aku belajar menerima itu semua sama halnya seperti matahari.